• Home
  • Posts RSS
  • Comments RSS
  • Edit
  • Yuk Tadabburi Tiga Kata Kunci Al Baqarah Ayat 183

    Saturday, August 6, 2011
    السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
    إنّ الحمد لله نحمد ه ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا, من يهده الله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادي له.
    أشهد أن لاإله إلاّ الله وحده لاشريك له وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله، لانبي ولا رسول بعده
    اللهمّ صلّ وسلّم على محمّد وعلى أله وأصحابه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين.
    اعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرّجيم , بسم الله الرحمن الرحيم:
    يأيّها الذين أمنوا اتّقوا الله حقّ تقاته ولاتموتنّ إلاّ وأنتم مسلمون.
    يأيّها النّاس اتّقوا ربّكم الذى خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذى تساءلون به والأرحام إنّ الله كان عليكم رقيبا.
    يأيّها الذين أمنوا اتّقوا الله وقولوا قولاسديدا,يصلح لكم أعمالكم و يغفرلكم ذنوبكم, ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
    فإنّ أصدق الحديث كتاب الله وخير الهدي هدي محمّد صلّى الله عليه وسلّم, وشرّ الأمورمحدثاتُها وكلَّ محدثة بدعة وكلّ بدعة ضلالة و كلّ ضلالة في النّار. أمّا بعد.
    Hadirin sidang Jum’ah, Rohimakukulloh!
    Pada kesempatan yang sangat mulia ini, di hari Jum’at sebagai sayyidul ayyam dan di bulan Ramadhan sebagai sayyidus syuhur, Merupakan kesyukuran yang luar biasa kepada Allah SWT, bahwa kita kembali ditaqdirkan  menjumpai bulan Romadhon nan penuh berkah, rahmat dan maghfirah ini. Rasa syukur ini akan semakin bertambah kuat, manakala kita dengan sadar memperhatikan dan membandingkan dengan kondisi saudara-saudara muslim lain yang harus menjalani Ibadah Shoum dalam musim panas yang begitu terik, yang mencapai 50 C seperti di Arab Saudi, Mesir dan sekitarnya. Belum lagi, panasnya suhu politik dan kacaunya situasi aman  seperti di Libya, Suriah dan Sudan.

    Sadar atau tidak sadar, sebagian kita sesungguhnya telah menjumpai bulan Ramadhan ini beberapa, belasan atau bahkan puluhan kali, sementara Rosululloh SAW. selama hidup beliau yang penuh berkah, hanya mendapati 9 kali bulan Romadhon. Namun, justru di sinilah point pertanyaan pentingnya: sudahkah ibadah Shiyam Romadhon  yang kita lakukan berkali-kali ini, mendekati kualitas ibadah Shiyam yang telah di contohkan oleh Rosululloh SAW.?.
    Berpijak dari pemikiran dan pemahaman tersebut, marilah kita terus-menerus mengoreksi, mengevaluasi dan memperbaiki ibadah Shiyam kita. Untuk itu, pada khutbah kali ini, marilah kita kembali mentadabburi firman Alloh SWT dalam surat Al Baqorqoh: 183, yang menjadi basic teologis kita dalam menjalankan ibadah Shiyam Romadhon.
    اعوذ بالله السميع العليم من الشيطان الرّجيم , بسم الله الرحمن الرحيم:
    يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
    “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS Al-Baqarah: 183).
    Di dalam ayat yang sangat populer ini, sekurang-kurangnya ada tiga key words yang harus kita tadabburi, dan ketiganya merupakan komponen yang saling berkaitan dan menguatkan. Ketiga hal tersebut adalah: أمنوا ( Iman), الصيام (puasa), dan    تتقون (taqwa).
    Ayyuhash Shoimun a’azzakumulloh!
    Iman merupakan anugrah Alloh yang sangat mahal. Karena iman hanya dianugerahkan bagi hamba-hamba Alloh yang dikehendaki-Nya. Data sensus penduduk di PBB yang dirilis Metro TV, membuktikan hanya 1,5 milyar saja penduduk dunia yang beragama Islam, sementara 5 milyar lebih masih berkeyakinan selain Islam. Iman tidak dapat dibeli dengan harta benda. Iman merupakan hak preogatif Alloh semata. Dalam sejarah tercatat, betapa seorang Asiyah istri Fir’aun yang terkenal dengan kebiadabannya dan klaimnya sebagai ‘tuhan’, namun wanita yang menemukan Musa kecil tersebut, justru teguh memegang keimanannya kepada Alloh SWT. Sementara Kan’an anak Rosul pertama Nuh AS., yang telah berda’wah ratusan tahun; Azar ayah Nabi Ibrohim Kholilulloh; bahkan Abu Tholib paman Rosululloh SAW. sekalipun, tidak tercerahkan dengan cahaya Iman.
    Dan Alloh memiliki berbagai cara untuk menjadikan hamba-Nya beriman, seperti yang terangkum dalam buku ‘Santri-Santri Bule’ kisah nyata masuknya orang-orang Amerika, Eropa, Australia ke dalam agama Islam.
    Iman merupakan keyakinan teguh: hanya Alloh yang wajib disembah, ditakuti sekaligus dicintai, dimintai pertolongan, dan diingat selalu. Karena Alloh  yang telah menciptakan kita, Alloh yang telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya untuk kemaslahatan manusia. Alloh yang menghidupkan dan mematikan kita. Alloh jualah yang mengatur ukuran rizki kita, memberikan jodoh dan anak keturunan, memberikan sakit dan menyembuhkannya. Alloh juga yang membolak-balikan hati kita. Dan semuanya itu merupakan refleksi dari Nama-Nama Alloh Yang Indah (الأسماء الحسنى) dan sifat-sifatnya yang luhur.(الصفات الأعلى)
    Iman yang kuat akan menjadi inspirasi dan motivasi manusia dalam bertutur kata, bersikap dan berperilaku. Iman seseorang bersifat fluktuaktif, bisa naik meningkat mendekati posisi kesempurnaan para Nabi, sahabat Nabi, Tabi’in, Tabi’ut Tabi’in, salafus sholihin dan wali-wali Alloh. Di sisi lain Iman juga bisa turun serendah-rendahnya hingga titik nadir, sehingga menyebabkan perilaku yang bersangkutan menyerupai binatang, bahkan bisa lebih buruk lagi. Ma’aadzalloh min dzalik. Pendek kata, kita harus mau dan mampu untuk terus-menerus mengondisikan iman kita stabil bahkan lebih meningkat lagi. Sehingga tidak terkontaminasi dengan virus-virus iman yang bisa berupa food (makanan), fashion (pakaian) dan fun (aneka kesenangan yang melenakan).
    Ayyuhash Shoimun, Arsyadakumulloh!
    Dalam Al Qur’an tidak kurang dari 90 kali Alloh menggunakan nida’ (panggilan)                يأيّها الذينأمنوا(hai orang-orang yan beriman!), salah-satunya adalah dalam ayat puasa yang telah  dibaca di atas. Dengan bekal keimanan tersebut, kita melakukan ibadah Shiyam. Shiyam secara etimologi bermakna al imsak atau al habsu yaitu menahan diri. Adapun dalam istilah syar’i ,Shiyam mengandung pengertian menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dan mengurangi pahala puasa, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya Matahari, dengan niat mengharap Ridho Alloh SWT. Shiyam Romadhon mulai diwajibkan pada tahun kedua Hijriah. Ibadah Shoum ini diwajibkan bagi seluruh orang Islam yang sudah baligh/mumayyiz, berakal sehat dan mampu untuk berpuasa. Diantara udzur syar’i yang membolehkan seseorang tidak berpuasa, namun harus mengqodhonya di bulan lain adalah orang yang sakit, pingsan seharian penuh, orang yang sedang berpergian jauh, wanita yang sedang haidh atau setelah melahirkan/menyusui. Adapun bagi yang sudah lanjut usia dan tidak memungkinkan lagi berpuasa, maka harus membayar fidyah yaitu memberikan makanan sebanyak ¾ liter, setiap hari kepada satu orang miskin selama bulan Romadhan. Sedangkan orang yang Murtad (keluar dari agama Islam) otomatis tidak wajib berpuasa dan baginya siksa neraka yang menghancurkan jiwa raga.
    Hendaknya setiap kita berupaya untuk meningkatkan kualitas ibadah Shiyam kita. Tidak sekedar menahan makan dan minum dan hal-hal yang membatalkan puasa saja. Namun, dengan sungguh-sungguh kita menjaga segenap panca indra dan tubuh kita dari kemaksiatan. Hendaknya mata kita tidak memandang hal-hal yang tidak diperbolehkan dan juga menghindari tayangan-tayangan TV atau media elektronik yang mengandung rofats, telinga kita dihindarkan dari mendengar suara-suara atau musik-musik yang melenakan, lisan kita dihindarkan dari ucapan-ucapan keji dan kotor, tangan kita dihindarkan dari barang-barang haram atau syubhat, kaki kita tidak menghosob sandal/sepatu orang lain, tidak nongkrong-nongkrong di pinggir jalan dan juga tidak pergi ke tempat-tempat maksiat, fikiran kita selalu positif thinking, dan hati  kita selalu terhubung dengan Alloh SWT kapanpun dan dimanapun.
    Selayaknya untuk kita fahami juga, bahwa bulan Romadhon adalah bulan bonus ibadah. Amalan sunnah bernilai seperti amalan wajib, dan setiap amal kebaikan dilipatgandakan 10-700 kali lipat, bahkan berlipat-lipat lagi bagi yang dikendaki Alloh. Ibadah Shiyam disebut ‘ibaadah sirriyyah (ibadah yang bersifat rahasia). Rahasia antara seorang mahluq dengan Al-Kholiq. Sampai-sampai Allah SWT. menegaskan dalam sebuah hadits Qudsi dari Abu Huroiroh:كلّ عمل ابن ادم له إلاّ الصيام, فإنّه لي وأنا أجزى به. (setiap amal manusia untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk aku. Dan akulah yang membalasnya)”.
    Untuk itu hendaknya kita manfaatkan bulan Romadhon untuk banyak beramal sholeh, antara lain: Sholat Tarawih, witir, qiyamulllail, sholat berjama’ah 5 waktu di masjid pada awal waktunya, memperbanyak dzikir, sholat Dhuha, tadarrus al qur’an, ta’lim wa ta’allum kitab-kitab agama, Mengakhirkan makan sahur, menyegerakan berbuka puasa, shodaqoh, i’tikaf, silaturrohmi dan lain sebagainya.
    Jika Ibadah Shiyam kita maksimal, maka kita akan merasakan hikmah-hikmah yang terkandung didalamnya:
    Pertama, Semakin kokohnya Tauhid/Aqidah kita, karena puasa membentuk manusia yang mengoptimalkan kontrol diri (self control). Dengan demikian jiwa kita akan semakin bersih. Kita juga akan merasakan manisnya hablum minalloh. Juga merasakan muraqabatullah (selalu diawasi Allah).
    Kedua, shiyam ini mendorong agar obsesi kita tentang kehidupan akherat itu lebih dominan daripada obsesi dunia. Dengan demikian, dalam puasa sesungguhnya kita dilatih untuk hidup secara Zuhud.
    Jadi obsesi ukhrowi kita, agar kita menjadi hamba Allah yang akan mendapatkan kenikmatan abadi, itu harus lebih dominan daripada kesenangan yang sifatnya sementara. Karena seluruh kenikmatan yang ada di dunia ini, nikmat apa pun namanya, harta, pangkat, dan sebagainya itu semuanya bersifat sementara. Makanya dalam bahasa Al-Qur’an kenikmatan dunia itu tidak disebut ni’mat, tetapi disebut mata’. Mata’ berarti maa yatamatta’u bihil insan tsumma yazulu qoliilan-qoliilan (mata’ adalah sesuatu yang disukai oleh manusia, akan tetapi sedikit demi sedikit akan hilang)”.
    Ketiga, ibadah shiyam ini akan melahirkan manusia-manusia yang benar-benar mempunyai al-hasasiyyah al-ijtima’iyyah (mempunyai kepekaan sosial yang tinggi). Menjauhkan kita dari sifat egois/ananiyah dan zero toleran. Dengan demikian proses hablum minannas akan tercipta dengan elegan, dinamis dan positif konstruktif. Disinilah kita berlatih untuk menjadi hamba Allah yang wara, kalau yang halal dan mubah  saja, seperti berhubungan dengan istri, makan dan minum bisa kita tinggalkan selama berpuasa, apalagi yang haram dan makruh seperti mencuri, korupsi dan merokok mestinya lebih mudah lagi untuk meninggalkannya.
    Keempat, badan kita akan semakin sehat, karena alat-alat pencernaan mengalami relaksasi, metabolisme tubuh semakin teratur. Sebagaimana Rosululloh, selama 63 tahun selalu dalam keadaan prima, karena membiasakan shiyam Tasu’a dan ‘asyura, ayyamul baidh, senin-kamis bahkan shoum Daud.

    Ayyuhas Shoimun, Rohimakumulloh!
    Dengan bekal iman yang mantap dan optimalisasi ibadah Shiyam Romadhon,  kita berharap dengan pertolongan Alloh, akan mampu mencapai posisi muttaqin (orang-orang yang bertaqwa). Berikut ini adalah sebagian keistimewaan orang-orang yang bertaqwa:
    1. Orang yang bertaqwa adalah orang yang paling mulia di sisi Alloh, semiskin apapun hartanya dan serendah apaun ststus sosialnya.
    (إنّ أكرمكم عند الله أتقاكم (الحجرات : 13)
    2. Orang yang bertaqwa akan selalu mendapatkan solusi dari problematika yang dihadapinya. Orang yang bertaqwa juga akan mendapatkan jaminan rizki dari arah yang tidak terduga dan di luar rencana.
    (ومن يتقّ الله يجعل له مخرج ويرزقه من حيث لا يحتسب)
    3. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan keberkahan dari langit dan bumi.
    (ولو أنّ أهل القرى أمنوا واتقوا لفتحنا عليهم بركات من السماء والأرض)
    4. Orang yang bertaqwa akan mendapatkan keluarga yang sakinah, mawaddah wa rohmah. Mendapat kasih sayang Alloh. Dan senantiasa dilindungi oleh Alloh.
    يأيّها النّاس اتّقوا ربّكم الذى خلقكم من نفس واحدة وخلق منها زوجها وبثّ منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذى تساءلون به والأرحام إنّ الله كان عليكم رقيبا.
    5. Orang yang bertaqwa akan memiliki ikatan persaudaraan abadi hingga di akhirat
    الأخلّاء يومئذ بعضهم لبعض عدوّ إلاّ المتّقين
    6. Orang yang bertaqwa akan diperbaiki perilakunya, diampuni dosa-dosanya, sehingga selalu bahagia di dunia, karena ia selalu bersyukur atas mata’uddunya dan bersabar atas musibah yang dideritanya. Dan di akhirat, orang yang bertaqwa akan mendapatkan ni’mat hakiki, berupa syurga yang luar biasa dan perjumpaan dengan Alloh SWT, Amin.
    يأيّها الذين أمنوا اتّقوا الله وقولوا قولاسديدا,يصلح لكم أعمالكم و يغفرلكم ذنوبكم, ومن يطع الله ورسوله فقد فاز فوزا عظيما.
    Akhirnya, marilah kita jadikan bulan Romadhon ini sebagai Syahrul Jihad wahana menundukkan hawa nafsu dan Syahrut Tarbiyyah untuk mencapai pribadi muslim yang ideal, yang menjadikan: Allah tujuannya, Rosulullah teladannya, Syari’at Allah pedomannya, dunia Surga baginya sebelum Surga, bumi masjid baginya, kamar, kelas, rumah, kantor, hotel; mushola baginya, meja kursi, lantai kamar, tempat ia berpinjak hamparan sajadah baginya, pesantren ‘penjara suci’ baginya, Kiay, ustadz, ustadzah menjadi orang tuanya, kakak kelas laksana kakaknya, teman sekelas menjadi kawan-karibnya, adik kelas seperti adiknya, Sabar dan Sholat sebagai penolongnya, ilmu cahaya hatinya, bicaranya da’wah, diamnya dzikir, nafasnya tasbih, matanya rahmat, telinganya terjaga, fikirannya baik sangka, tidak pesimis, sinis, apalagi memvonis, hatinya diam-diam berdo’a, ayunan tangannya sedekah terhindar dari barang haram, langkah kakinya jihad fi sabilillah tidak bermalas-malasan, kekuatannya silaturrahim, kerinduannya tegakknya Syari’at Allah, karena Haq tujuannya-Sabar strateginya, cita-citanya Syahid, kesibukannya memperbaiki diri, tidak tertarik dengan kekurangan apalagi aib orang lain. Subhanallah !
    با رك الله لي و لكم في القران الكريم, ونفعني وإياكم بما فيه من الأيات والذ كر الحكيم, تقبّل الله مني ومنكم تلاوته وهو السميع العليم, واستغفروا ربّكم وتوبوا إليه إنّه هو الغفور الرحيم.
    الخطبة الثانبة :
    الحمد لله الذى جعل رمضان شهر الصيام,وأنزل فيه القران دستور الإسلام, وجعلنا و إيّاكم – إن شاء الله- أهل الجنّة من باب الريّان.أشهد أن لاإله إلا الله خالق العالم,وأشهد أنّ محمّدا عبده ورسوله خيرالأنام. اللهم صلّ على محمّد عبد ك ونبيّك ورسولك النبي الأمي وعلى أله وصحبه وسلم تسليما عد د ما أحاط به علمك وخّط به قلمك واحصاه كتابك وارض اللهم عن ساداتنا أبي بكرالصد ّيق وعمربن الخطّاب الفارق وعثمان بن عفّان ذي النورين وعلي بن ابي طالب كرّم الله وجهه وعن الصحابة أجمعين وعن التابعين وتابعيهم بإحسان إلى يوم الد ين,يوم لا ينفع مال ولا بنون إلا من أتى الله بقلب سليم. صبج ليس بعد ه مساء ومساء ليس يليه صبح.
    أما بعد,فيا إخوة الإيمان,اتقواالله حقّ تقاته ولا تموتنّ إلاّ و أنتم مسلمون, وتزوّدوا فإنّ خير الزاد التقوى.
    .إنّ الله وملائكته يصلّون على النبى, يأيّهاالذين أمنوا صلّواعليه وسلّموا تسليما. أللهمّ صلّ و سلّم وبارك على محمّد وعلى اله, وارض اللهمّ عن كلّ صحابة رسول الله أجمعين.
    اللهمّ اغفر للمؤمنين والمؤمنات, والمسلمين والمسلمات, الأحياء منهم والأموات, إنّك سميع قريب مجيب الدعوات, يا قاضي الحاجات.
    اللهمّ إنّك تعلم أنّ هذه القلوب قد اجتمعت على محبّتك والتقت على طاعتك وتوحّدت على دعوتك وتعاهدت على نصرة شريعتك, فوثّق اللهمّ رابطتها و أدم ودّها واهدها سبلها واملأها بنورك الذى لا يخبو واشرح صدورها بفيض الإيمان بك وجميل التوكّل عليك و احيها بمعرفتك و امّتها على الشهادة في سبيلك, إنّك نعم المولى ونعم النصير.
    اللهم إنّا عبيدك بنو عبيدك بنو إمائك, نواصينا بيدك ماض فينا حكمك , عدل فينا قضائك , نسألك اللهمّ بكلّ اسم هو لك, سمّيت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو علّمته أحدا من خلقك أو استأثرت في علم الغيب عندك, أن تجعل القرأن ربيع قلوبنا ونور صدورنا وجلاء أحزاننا وذهاب همومنا و غمومنا
    اللهمّ اقسم لنا من خشيتك ما تحول به بيننا وبين معصيتك ومن طاعتك ما تبلّغتا بها جنّتك ومن اليقين ما تهوّن علينا مصائب الدنيا، اللهمّ متّعنا باسماعنا وأبصارنا وقوّتنا ما أحييتنا واجله الوارث منّا واجعل ثارنا على من ظلمنا وانصرنا على من عادانا ولاتجعل الدنبا أكبر همّنا ولا مبلغ علمنا ولا تسلّط علينا بذنوبنا من لا يخافك ولا يرحمنا.يا أرحم الراحمين
    ربّنا تقبّل منّا إنّك انت السميع العليم وتب علينا إنّك انت التوّاب الرحيم
    ربّنا اتبا في الدنيا حسنة و في الأخرة وقنا عذاب النار.
    عباد الله! اقيموا وجوهكم للدين  حنفاء, واستعينوا بالصبر والصلاة, إنّ الصلاة تنهى عنّ الفحشاء والمنكر, وأنفقوا خيرا لأنفسكم, و الله يعلم ما تصنعون, واقيموا الصلاة!
    *disampaikan oleh Muhlisin Ibnu Muhtarom dalam khutbah Jum’at, 5 Romadhon 1429 H/5 September 2008 M, diedit dan disampaikan ulang pada Jum’at, 5 Ramadhan 1432 H / 5 Agustus 2011 M, di Masjid Jami’ Darunnajah Cipining Bogor.
    S

    0 komentar: